Thursday, January 16, 2014

Buat ahli Bida'ah..

Salah seorang tabi’in bernama ‘Amru bin Salamah al Hamdani mengisahkan, bahwa Abu Musa Al Asy’ari pernah berkata kepada Ibnu Mas’ud, “Wahai Abu Abdirrahman, baru tadi di mesjid aku lihat sesuatu yang aneh. Akan tetapi ia sesuatu yang baik, alhamdulillah”.

“Apa itu?” tanya Ibnu Mas’ud.

“Kamu bisa melihat sendiri nanti” jawab Abu Musa. “Tadi Aku melihat orang-orang dalam beberapa halaqah (kelompok) sedang duduk di mesjid. Sambil menunggu solat, di masing-masing halaqah ada satu orang yang memimpin mereka, dan masing-masing anggotanya menggenggam batu.

Orang tersebut lalu berseru, “takbir seratus kali..” lalu mereka mulai bertakbir. Lalu kemudian ia berkata lagi, “ tahlil seratus kali” dan mereka pun bertahlil. Kemudian ia berkata “tasbih seratus kali” dan mereka pun bertasbih. Lanjut Abu Musa.

“Lantas apa yang kau katakan kepada mereka?” tanya Ibnu Mas’ud.

“Aku sengaja tidak mengatakan apa-apa, karena ingin tahu apa pendapatmu”

Jawab Abu Musa. “Mengapa tidak kau perintahkan agar mereka menghitung kesalahan mereka, dan kau jamin bahwa kebaikan mereka takkan hilang?” tegur Ibnu Mas’ud.

Keduanya pun berlalu meneruskan perjalanan, dan kami mengikuti mereka sampai tiba di salah satu halaqah yang dimaksud. Sambil berdiri di hadapan mereka,

Ibnu Mas’ud bertanya: “Apa yang sedang kalian lakukan?” “Wahai Abu Abdirrahman, ini adalah kerikil yang kami gunakan untuk menghitung takbir, tahlil, dan tasbih” jawab mereka.

“Hitung saja kesalahan kalian, karena aku jamin tidak akan ada kebaikan kalian yang hilang sedikitpun…

Celakalah kalian wahai umat Muhammad ! Alangkah cepatnya kalian binasa, padahal para sahabat Rasulullah ada di mana-mana, pakaian Rasulullah belum lusuh, dan bejana beliau belum pecah?! Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya; kemungkinannya hanya dua: kalian berada di atas ajaran yang lebih benar dari ajaran Muhammad, atau kalian pembuka pintu kesesatan !” lanjut Ibnu Mas’ud.

“Wahai Abu Abdirrahman, Demi Allah, kami hanya mencari kebaikan” jawab mereka. “Berapa banyak pencari kebaikan yang tidak pernah mendapatkannya” tukas Ibnu Mas’ud.

‘Amru bin Salamah -perawi kisah ini- lantas berkata, “Sungguh, aku melihat kebanyakan dari mereka akhirnya bersama kaum khawarij melawan kami di perang Nahrawan”

Riwayat ini jelas menunjukkan para sahabat menentang keras perkara ibadat yang diada adakan,maka siapakah hari ini yang menyambung perjuangan para sahabat nabi..

PS - Nasib baik murtabak tidak wujud pada zaman itu..

No comments:

Post a Comment

Sebarang Komentar yang tidak berkaitan post,berbaur lucah dan mengancam keselamatan akidah akan didelete :)